SIKAP TOLERANSI

                    Toleransi adalah sikap saling menghormati dan menghargai keberagaman atau perbedaan yang ada baik antar kelompok maupun individu dalam masyarakat. Perbedaan tersebut dapat berupa suku, agama, ras, pendapat, dan masih banyak lagi. Jika satu individu menerapkan sikap ini maka konflik atau masalah karena perbedaan tidak akan terjadi sehingga meminimalisir terjadiya perpecahan. Toleransi yang dilakukan oleh individu yang satu dengan individu yang lain berbeda. Perbedaan tersebut didasarkan pada pemahaman mereka mengenai definisi toleransi. Sebagai contoh saya melakukan toleransi jelas berbeda dengan apa yang dilakukan orang lain.                  

                   Toleransi yang pernah saya lakukan akan saya uraikan pada cuplikan cerita berikut. Saya bersekolah dari TK-SMA berstatus negeri. Pernah ada niatan masuk SMP berstatus swasta yaitu di TNH (Taruna Nusa Harapan) dimana di sekolah tersebut mayoritas siswanya adalah non muslim, kebanyakan Katholik. Namun karena ada suatu sebab yang tidak memungkinkan untuk bersekolah disana akhirnya aku mengurungkan niat untuk bersekolah disana. Akhirnya aku masuk di SMP  Negeri yang dekat dengan rumahku.                           

                 Di SMP dan SMA Negeri saya banyak melakukan toleransi. Sebenarnya di TK dan SD Negeri pun saya sudah melakukannya namun lebih banyak dan terasa ketika SMP dan SMA Negeri itu. Di SMP dan SMA Negeri tindakan toleransi yang sudah saya lakukan salah satunya adalah menghormati dan menghargai hari raya mereka yang mayoritasnya adalah Islam. Bentuk menghormati dan menghargai tersebut adalah ketika hari raya mereka pasti diadakan perayaan atau perkumpulan di sekolah. Untuk siswa non-muslim sebenarnya tidak wajib masuk namun wali kelas saya selalu menyarankan untuk masuk saja karena akan ada absensi. Dan saya memilih untuk tetap masuk. Karena bagi saya ketika sekolah mengumumkan tidak hari libur maka saya akan tetap masuk. Saat masuk pun saya tidak ada kegiatan hanya bersantai saja (mainan hp, berbincang bersama teman seiman, dll). Kadang juga untuk siswa non-muslim diadakan acara sendiri seperti berdoa bersama dan sharing-sharing.                

                   Tindakan toleransi lainnya seperti tidak makan-minum saat bulan puasa. Hal ini cukup sulit dilakukan apalagi ketika cuaca panas ingin beli minum namun kantin tutup. Ya, mau gimana lagi, lagi bulan puasa. Hari berhari dilalui akhirnya genaplah 1 bulan puasa dan kembali pada hari biasa dimana makan-minum sudah dapat dijalankan seperti sediakala. Jadi tenang hehee

                 Itu tadi cuplikan cerita toleransi yang pernah saya lakukan, selain tindakan tersebut masih ada tindakan lainnya. Namun, jika dijelaskan lebih maka akan terlalu panjang. Semoga dengan cerita saya ini dapat memberi pemahaman dan motivasi bagi kalian semua mengenai toleransi dan dapat dipraktekkan dalam kehidupan bermasyarakat. Sekian dan sampai jumpa.

 

 

Komentar