MENTAL HEALTH
Manusia dikatakan sehat salah satunya berhubungan dengan mental. Mental yang sehat akan membawa pada kehidupan yang benar dan teratur. Namun, sebaliknya, jika mental terganggu akan menyebabkan pola hidup berantakan. Seperti yang sudah kita ketahui banyak dari kita yang sudah mengalami gangguan mental. Banyak faktor penyebab yang menimbulkan masalah ini. Penderita pun ada yang terindifikasi ada juga yang tidak. Itu semua tergantung dari bagaimana ia mengalami hal tersebut. Masalah ini sering dilihat sebagai hal yang biasa, namun jika kita mengetahui efek dari masalah ini terutama psikisnya, masalah ini akan menjadi perhatian serius.
Kesehatan mental disebut juga mental health memiliki 2 pengertian. Jika diartikan secara umum, kesehatan mental adalah kondisi seseorang yang berkaitan dengan penyesuaian diri yang aktif dalam menghadapi dan mengatasi masalah. Sedangkan, jika pengertian dalam WHO, kesehatan mental adalah kondisi dari kesejahteraan yang disadari individu yang didalamnya terdapat kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres kehidupan yang wajar. Kesehatan mental sudah menjadi masalah pelik. Tidak bisa dipungkiri lagi banyak orang bunuh diri bahkan meninggal karena mentalnya terganggu. Sungguh miris sekali melihat peristiwa ini. Pendidikan mengenai mental health ini saya rasa masih kurang di Indonesia. Para pendidik lebih mengedepankan kurikulum pembelajaran namun kurang pada pendidikan mental. Seharusnya ini menjadi seimbang agar tidak terjadi ketimpangan dalam diri siswa. Terlebih ada hal yang lebih miris lagi, yaitu masalah mental health ini dikarenakan efek bullying. Para korban menderita dengan adanya bentuk-bentuk bullying tersebut berupa cacian, siksaan, sindiran, dan lain-lain. Kecil atau besar bullying yang dilakukan pelaku kepada korban sudah mempengaruhi psikis si korban.
Masalah mental health sudah sangat umum dan tidak menjadi rahasia lagi. Baik itu di Indonesia maupun di beberapa negara di dunia. Masalah ini bukan masalah biasa. Sehingga sangat penting untuk dibahas dan dilakukan perhatian khusus sebab masalah ini berkaitan dengan kelanjutan hidup baik 1 maupun banyak orang. Peran serta banyak pihak sangatlah diperlukan. Bukan hanya menjadi fokus pemerintah saja, namun kita juga mampu untuk melakukannya. Semakin banyak yang tergerak, maka lama-kelamaan masalah ini akan cepat teratasi. Seperti peran orangtua sebagai pendamping anak di dalam keluarga, guru sebagai orangtua kedua di sekolah, masyarakat sekitar sebagai penggerak kesatuan, teman sebagai motivator, dan masih banyak lagi. Peran serta pemerintah dalam masalah ini terlihat sejak tahun 2016, pemerintah mulai menjadikan tindakan preventif sebagai fokus utamanya. Peran tersebut diantaranya pemerintah bekerjasama dengan Posyandu untuk mulai memberikan edukasi mengenai cara menjadi ibu hamil yang tangguh, baik fisik maupun emosional, selain itu disediakan konseling pra-nikah, edukasi parenting, hingga penyuluhan program yang berfokus kepada sekolah. Program yang berfokus pada sekolah dilakukan melalui guru konseling atau BK. Kemudian untuk upaya kuratif dan rehabilitatif Kementerian Kesehatan menyasar pada kemudahan akses agar masyarakat tidak hanya bisa ditangani di rumah sakit, tetapi juga di puskesmas. Meski hasilnya belum terlihat sepenuhnya, namun pemerintah terus bersinergi untuk mengatasi masalah ini. Oleh karena itu, diperlukan usaha yang sungguh-sungguh, niat, dan komitmen yang besar untuk melakukannya. Apalagi jika didorong dengan persatuan dan kesatuan, pasti masalah ini akan cepat terselesaikan. Percaya pada proses, bahwa hasil akan datang ketika kita mau melakukannya. Siapa yang mau berusaha dengan sungguh-sungguh pasti akan menuai apa yang diinginkan. Semangat berjuang demi bangsa!

Komentar
Posting Komentar